Sabtu, 05 Mei 2012


          Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis sangat memilukan selama berjam-jam, sementara si petani tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menyelamatkan keledai tersebut. Segala upaya telah dicoba untuk mengangkat keledai itu dari dalam sumur, tetapi tidak membuahkan hasil.

          Akhirnya setelah berdiskusi dengan saudaranya diperoleh kesimpulan untuk membiarkan saja keledai itu di dalam sumur untuk selanjutnya ditimbun. Alasannya, hewan tersebut sudah tua dan tidak terlalu berguna lagi jika ditolong. Di pihak lain, sumur itu sendiri juga sebenarnya kurang produktif. Dengan demikian, menutup sumur bersama dengan keledainya merupakan keputusan yang tepat.

         Lalu ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantu. Mereka datang dengan membawa sekop, cangkul, dan peralatan lainnya lalu mulai menimbun tanah kedalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, dia menangis penuh kengerian. Namun, lama kelamaan semua orang menjadi takjub ketika si keledai menjadi diam dan tidak berteriak lagi.

          Setelah beberapa sekop tanah mulai dituangkan lagi ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang melihat apa yang dilakukan oleh sang keledai. Sekalipun punggungnya terus menerus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, se keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah tersebut. Begitu seterusnya, tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, sedangkan si keledai juga terus mengguncangkan badannya dan melangkah naik hingga mendekati mulut sumur. Tak pelak lagi, semua orang terpesona ketika melihat si keledai melompati tepi sumur dan melarikan diri.


NOTE:
Ditulis ulang dari sebuah buku yang sangat inspiratif  berjudul " SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG" karya Parlindungan Marpaung hal. 280 - 282

Tidak ada komentar: